Revitalisasi Ruang Kantung Permukiman di atas Rawa-Rawa Sungai Maram pada Inti Blok Kawasan Pasar Kota Jambi

Authors

  • Denny Iwan Setyawan Ikatan Arsitek Indonesia

Keywords:

revitalisasi, kantung permukiman, rawa-rawa, sungai maram, inti blok

Abstract

Abstrak

 

Pada kawasan lama Kota Jambi, yaitu yang dikenal sebagai Kawasan Pasar dilalui oleh Sungai Maram. Dalam inti blok besar dan sedang yang dilalui sungai tersebut terbentuk rawa-rawa dengan permukiman lama berarsitektur panggung dengan tiang kayu. Area ini membentuk kantung-kantung kekumuhan yang terisolir dan cenderung menjadi patologi urban. Di sisi lain, pada area yang mengalami degradasi kualitas lingkungan hidup dan binaan menjadi area tersisa yang masih berpopulasi, di antara sebagian besar kawasan yang telah mengalami gentrifikasi. Permasalahan dalam upaya memperbaiki kualitas lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkait dengan keseimbangan urban secara keseluruhan. Untuk menyelesaikan permasalahan diperlukan penelaahan untuk memperoleh gambaran permasalahan yang dialami. Pada analisis dijumpai adanya banyak hal yang tak lepas dari kondisi urban decline. Di antara penyelesaian yang diperlukan adalah strategi repopulasi yang dikaitkan dengan revitalisasi kawasan secara menyeluruh. Juga diperlukan mediasi antara dua sisi paradoksal hunian dan komersial. Untuk menjembatani diperlukan fungsi peralihan. Mengkonservasi  permukiman dengan arsitektur vernakular yang bernilai pusaka, bisa menjadi cara untuk mempertahankan komunitas yang menghidupi dan merawat area rawa-rawa ini. Fungsi peralihan akan menjadi katalisator bagi kedua sisi, yang memerlukan vitalitas urban tinggi dan sisi lain dengan kebutuhan kohesi sosial yang baik.

 

Kata kunci: revitalisasi, kantung permukiman, rawa-rawa, sungai maram, inti blok

 

 

Abstract

 

In the old area of ​​Jambi City, namely what is known as the Pasar Area, the Maram River passes through. In the core of the large and medium blocks through which the river flows, swamps are formed with old settlements with stilt architecture with wooden pillars. These areas form isolated pockets of slums and tend to become urban pathologies. On the other hand, areas that experience degradation in the quality of the living and built environment are the remaining areas that are still populated, among the majority of areas that have experienced gentrification. Problems in efforts to improve environmental quality do not stand alone, but are interrelated with the overall urban balance. To solve problems, research is needed to obtain an overview of the problems experienced. In the analysis, it was found that there were many things that could not be separated from the condition of urban decline. Among the solutions needed is a repopulation strategy linked to the overall revitalization of the area. There is also a need for mediation between the two paradoxical sides of residential and commercial. To bridge, a switching function is needed. Conserving settlements with vernacular architecture of heritage value could be a way to maintain the communities that support and care for these swamp areas. The transition function will be a catalyst for both sides, one that requires high urban vitality and the other side that needs good social cohesion.

 

Keywords: revitalization, residential pocket, swamps, maram river, block core

Downloads

Published

2024-02-01

How to Cite

Denny Iwan Setyawan. (2024). Revitalisasi Ruang Kantung Permukiman di atas Rawa-Rawa Sungai Maram pada Inti Blok Kawasan Pasar Kota Jambi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil Dan Arsitektur (Senastesia), 1(-), 036. Retrieved from https://proceedings.unimal.ac.id/senastesia/article/view/428