Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Sebagai Inhibitor Korosi Pada Plat Baja ST-41 dalam Media Asam Klorida (HCl 0,1 N)

Authors

  • Gienasty Aji Sena prodi teknik kimia jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas malikussaleh
  • Ishak Ibrahim prodi teknik kimia jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas malikussaleh
  • Eddy Kurniawan prodi teknik kimia jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas malikussaleh
  • Faisal prodi teknik kimia jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas malikussaleh
  • Raudhatul Ulfa prodi teknik kimia jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas malikussaleh

Keywords:

Efisiensi Inhibisi, Inhibitor, Kulit Buah Kakao, Laju Korosi, Tanin

Abstract

Inhibitor korosi merupakan zat yang, saat ditambahkan ke dalam suatu lingkungan, mampu dalam memperlambat korosi logam dalam lingkungan tersebut. Penelitian ini dilakukan di laboratorium untuk mengkaji penggunaan ekstrak kulit buah kakao sebagai inhibitor korosi pada baja ST-41 dengan metode perendaman. Penelitian sudah pernah dilakukan dengan media air laut dan air hujan yang belum adalah menggunakan media asam klorida (HCl 0,1N). Inhibitor yang digunakan adalah jenis organik yang berasal dari ekstrak kulit buah kakao. Proses perendaman berlangsung selama 4, 8, 12, dan 16 hari dengan variasi konsentrasi inhibitor sebesar 0 ppm, 60 ppm, 120 ppm, dan 180 ppm. Laju korosi diukur dengan menerapkan metode penurunan berat, dan hasilnya menunjukkan bahwa korosi menyebar merata di permukaan logam. Tingkat korosi diungkapkan dengan besarnya penurunan berat spesimen per satuan luas permukaan selama jangka masa perendaman tertentu. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa ekstrak kulit buah kakao memiliki kemampuan anti korosi yang cukup efektif dalam mengurangi cepatnya laju korosi. Penurunan laju korosi ini disebabkan oleh terbentuknya lapisan pelindung dari ekstrak tanin pada permukaan plat baja, yang melindungi plat baja dari kerusakan akibat korosi. Hasil optimal untuk laju korosi dan efisiensi inhibisi dicapai setelah 16 hari perendaman, dengan laju korosi tertinggi sebesar 28,51 mpy terjadi saat perendaman selama 4 hari, dan laju korosi terendah sebesar 14,60 mpy terjadi saat perendaman selama 16 hari. Perendaman 16 hari dengan konsentrasi 180 ppm memiliki efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 59,32%. Perendaman 4 hari dengan konsentrasi 60 ppm memiliki efisiensi terendah sebesar 6,43%.

References

Andira. (2022). Pemanfaatan Ekstrak Daun Rambutan Sebagai Inhibitor Korosi Pada Plat Besi Dalam Media Air Payau.

Chemical Engineering Journal Storage (CEJS), 2(3), 11-20. https://doi.org/10.29103/cejs.v2i3.6507

Akbar, Y. A., Ishak, I., Zulnazri, Z., Dewi, R., & Nurlaila, R. (2021). Pemanfaatan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum) Sebagai Inhibitor Korosi Pada Plat Besi (STEEL) Dalam Media Air Laut. Chemical Engineering Journal Storage (CEJS), 1(3), 94-102. https://doi.org/10.29103/cejs.v1i3.5702

Hermawan, S., Nasution, Y. R. A., & Hasibuan, R. (2012). Penentuan efisiensi inhibisi korosi baja menggunakan ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao). Jurnal Teknik Kimia USU, 1(2), 31-33.

https://doi.org/10.32734/jtk.v1i2.1415

Irianty, Rozanna Sri dan Maria Peratenta Sembiring. 2012. Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Daun Gambir dengan Pelarut Etanol-Air terhadap Laju Korosi Besi pada Air Laut. Jurnal Riset Kimia. 5(2), 165-174. https://doi.org/10.25077/jrk.v5i2.218

Ishak, Jalaluddin, Ginting, Z. & Rahmatika, F (2019, November). Analisa Laju Korosi dalam Larutan Asam Sulfat dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Daun Tembakau. Dalam Jurnal Teknologi Kimia Unimal (Vol. 8, Nomor 2). http://ojs.unimal.ac.id/index.php/jtk

Maryanty. (2022). "Pengaruh ekstrak kafein sebagai inhibitor laju korosi dan efisiensi inhibisi pada baja dalam larutan asam sulfat dan biosolar." Jurnal Rekayasa Proses.https://doi.org/10.22146/jrekpros.71831

Prameswari, A., & Dahlan, D. (2021). Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium juajava) sebagai Inhibitor Korosi Pada Baja. Jurnal Fisika Unand, 10(4), 479-485.

https://doi.org/10.25077/jfu.10.4.479-485.2021

Purniawan, A. (2018). Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulitbuah Jeruk Dan Kulitbuah Mangga Sebagai Inhibitor Korosi Pada Baja Karbon Dalam Media NaCl 3, 5%. Jurnal Sains Materi Indonesia, 17(1), 29-33.10.17146/jsmi.2015.17.1.4199

Rusjdi, Halim. 2017. Penanggulangan Korosi pada Pipa Gas dengan Metode Catodic Protection (Anoda Korban) Pt Pgn Solution Area Tangerang. Jurnal Power Plant. 5(1), 40-50.

https://doi.org/10.33322/powerplant.v5i1.109

Sari, D. M., Handani, S., & Yetri, Y. (2013). Pengendalian laju korosi baja st-37 dalam medium asam klorida dan natrium klorida menggunakan inhibitor ekstrak daun teh (Camelia sinensis). Jurnal Fisika Unand, 2(3). https://doi.org/10.25077/jfu.2.3.%25p.2013

Sri Anjani, A. D., Ihsan (2023). Pengaruh Inhibitor Alami Dari Biji Nangka Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Tinggi. JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya, 10(1), 1-15.

https://doi.org/10.24252/jft.v10i1.28548

Stiadi, Y., Arief, S., Aziz, H., Efdi, M., & Emriadi, E. (2019). Inhibisi Korosi Baja Ringan Menggunakan Bahan Alami Dalam Medium Asam Klorida. Jurnal Riset Kimia, 10(1), 51-65.

https://doi.org/10.25077/jrk.v12i2.321

Downloads

Published

2024-12-22

How to Cite

Gienasty Aji Sena, Ishak Ibrahim, Eddy Kurniawan, Faisal, & Raudhatul Ulfa. (2024). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Sebagai Inhibitor Korosi Pada Plat Baja ST-41 dalam Media Asam Klorida (HCl 0,1 N). Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Universitas Malikussaleh, 3(1), 00010. Retrieved from https://proceedings.unimal.ac.id/sntk/article/view/940

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.