Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Lhokseumawe Terhadap Mitigasi Bencana Likuifaksi
Keywords:
Mitigasi bencana, Infrastruktur, LikuifaksiAbstract
Abstrak
Indonesia berada di pertemuan lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, sangat rentan terhadap gempa bumi dan dampak tambahan seperti likuifaksi. Likuifaksi yang berasal dari getaran gempa bumi mengakibatkan kegagalan pondasi, meningkatkan ancaman terhadap masyarakat dan infrastruktur yang terdampak di atasnya. Kota Lhokseumawe di Provinsi Aceh berada dalam zona yang rentan terhadap likuifaksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memberikan wawasan yang mendalam tentang likuifaksi serta memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif dalam melindungi masyarakat dan infrastruktur di masa mendatang. Metode penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data dan informasi melalui studi literatur, wawancara dan diakhiri dengan pengolahan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa hasil overlay area likuifaksi dengan batas Lhokseumawe menunjukkan semua area kota Lhokseumawe yang terdiri dari 4 Kecamatan, 9 Mukim dan 68 Gampong berpotensi mengalami likuifaksi. Selain itu, hasil boring di area Krueng Geukueh yang berdekatan dengan Lhokseumawe menguatkan potensi ancaman likuifaksi di kedalaman 3-7 m. Hasil wawancara terhadap masyarakat dan pemerintah menunjukkan bahwa responden belum pernah mendengar kejadian likuifaksi dan belum mengetahui apakah ada sosialisasi oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, Pemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi ke masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Investor agar paham terkait bencana Likuifaksi. Selain itu, Pemerintah perlu bekerjasama dengan lembaga riset/perguruan tinggi/konsultan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk penyusunan peta mikrozonasi kerentanan amplifikasi menggunakan metode pengukuran mikrotremor dan peta mikrozonasi kerentanan likuifaksi menggunakan metode Cone Penetration Test (CPT), sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan/revisi Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW) dan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Kota Lhokseumawe.
Kata kunci: , Mitigasi bencana, Infrastruktur, Likuifaksi
Abstract
Indonesia is located at the convergence of the Eurasian, Indo-Australian, and Pacific tectonic plates, making it highly susceptible to earthquakes and additional impacts such as liquefaction. Liquefaction, resulting from earthquake vibrations, leads to foundation failures, increasing threats to the affected communities and infrastructure. The city of Lhokseumawe in the Aceh Province is located in a vulnerable liquefaction zone. Therefore, research is needed to provide in-depth insights into liquefaction and establish a strong foundation for the development of more effective mitigation measures to protect communities and infrastructure in the future. This research method begins with the collection of data and information through literature studies and interviews, culminating in data processing. The analysis results indicate that the overlay of liquefaction areas with the boundaries of Lhokseumawe shows that all areas of the city, comprising 4 sub-districts, 9 districts, and 68 villages, have the potential for liquefaction. Additionally, borehole results in the Krueng Geukueh area, adjacent to Lhokseumawe, reinforce the potential liquefaction threat at depths of 3-7 meters. Interviews with the community and government show that respondents have never heard of liquefaction incidents and are unaware of any local government socialization efforts. Therefore, local governments need to conduct awareness campaigns targeting communities, Non-Governmental Organizations (NGOs), and investors to increase understanding of liquefaction disasters. Furthermore, the government needs to collaborate with research institutions/higher education/consultants and the Regional Disaster Management Agency (BPBD) for the preparation of vulnerability amplification microzonation maps using microtremor measurement methods and liquefaction vulnerability microzonation maps using the Cone Penetration Test (CPT) method. These maps can serve as guidelines for the preparation/revision of Neighborhood Association (RT), Community Association (RW), and long-term development plans (RPJP) for the city of Lhokseumawe."
Keywords: Disaster Mitigation, Infrastructure, Liquifaction
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Proceedings Seminar Nasional Teknik Sipil dan Arsitektur (Senastesia)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.