Pemanfaatan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Pulp

Pemanfaatan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Pulp

Authors

  • Ardie Surya Pradana prodi teknik kimia jurusan teknik kimia universitas malikussaleh
  • Syamsul Bahri prodi teknik kimia jurusan teknik kimia universitas malikussaleh
  • Agam Muarif prodi teknik kimia jurusan teknik kimia universitas malikussaleh
  • Novi Sylvia prodi teknik kimia jurusan teknik kimia universitas malikussaleh
  • Sulhatun
  • Leni Maulinda Program Studi Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh

Keywords:

Kadar air, Ampas Tebu, Pulp, Selulosa, Lignin, Proses Soda, Sulfit

Abstract

Pulp adalah bahan yang digunakan untuk membuat lembaran kertas. Dalam penelitian ini, ampas tebu digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya pada enceng gondok menggunakan variasi pelarut H2SO4 dan NaOH. Namun pada penelitian ini dengan ampas tebu menggunakan variasi pelarut H2SO4 dan NaOH. Untuk membuat pulp, kadar selulosa di atas 40% dan kadar lignin di bawah 23% harus diperhitungkan. Pada penelitian ini, larutan NaOH 3% hingga 9% dan larutan H2SO4 3% hingga 9% digunakan sebagai pelarut dalam proses delignifikasi untuk membandingkan proses soda dengan proses sulfit. Menurut temuan penelitian, prosedur delignifikasi bekerja paling baik dengan larutan NaOH dibandingkan dengan larutan H2SO4. Karena NaOH dengan konsentrasi 9% menghasilkan kandungan selulosa maksimum sebesar 46%, kandungan lignin 8%, dan rendemen berkisar 53%. Larutan H2SO4 memberikan hasil tertinggi, berkisar antara 59% hingga 70%, meskipun hanya dapat mencapai selulosa tertinggi pada konsentrasi 9%, 46% selulosa, dan 12% kadar lignin. Kadar air ampas tebu berkisar antara 14% hingga 16%.   Kata Kunci: Kadar Air, Ampas Tebu, Pulp, Selulosa, Lignin, Proses Soda dan Sulfit.

 

References

Pulp adalah bahan yang digunakan untuk membuat lembaran kertas. Dalam penelitian ini, ampas tebu digunakan sebagai bahan baku pembuatan pulp. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya pada enceng gondok menggunakan variasi pelarut H2SO4 dan NaOH. Namun pada penelitian ini dengan ampas tebu menggunakan variasi pelarut H2SO4 dan NaOH. Untuk membuat pulp, kadar selulosa di atas 40% dan kadar lignin di bawah 23% harus diperhitungkan. Pada penelitian ini, larutan NaOH 3% hingga 9% dan larutan H2SO4 3% hingga 9% digunakan sebagai pelarut dalam proses delignifikasi untuk membandingkan proses soda dengan proses sulfit. Menurut temuan penelitian, prosedur delignifikasi bekerja paling baik dengan larutan NaOH dibandingkan dengan larutan H2SO4. Karena NaOH dengan konsentrasi 9% menghasilkan kandungan selulosa maksimum sebesar 46%, kandungan lignin 8%, dan rendemen berkisar 53%. Larutan H2SO4 memberikan hasil tertinggi, berkisar antara 59% hingga 70%, meskipun hanya dapat mencapai selulosa tertinggi pada konsentrasi 9%, 46% selulosa, dan 12% kadar lignin. Kadar air ampas tebu berkisar antara 14% hingga 16%.

Downloads

Published

2024-12-22

How to Cite

Surya Pradana, A., Bahri, S., Muarif, A., Sylvia, N., Sulhatun, & Maulinda, L. (2024). Pemanfaatan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Pulp: Pemanfaatan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Pulp. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Universitas Malikussaleh, 3(1), 00002. Retrieved from https://proceedings.unimal.ac.id/sntk/article/view/954

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.